Yogyakarta, 7-9 Maret 2014. Sekitar tiga ribu dua ratus orang memadati Graha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta. Kebanyakan ialah kaum muda, mahasiswa-mahasiswa dari 22 kampus di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Selain itu, terdapat pula tamu-tamu undangan dari kalangan akademisi, teknokrat, hingga pejabat kementerian. Mereka merupakan peserta Gebyar Inovasi Pemuda Indonesia II (GIPI) yang diselenggarakan dalam rangka memperingati sepuluh tahun berdirinya Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Tema GIPI kali ini ialah inovasi di bidang pangan, energi dan kesehatan menuju kemandirian bangsa. Salah satu Penghargaan dalam rangkaian MITI AWARD adalah The NEURON AWARD yang merupakan suatu ajang kompetisi antar lembaga penelitian dan penalaran tingkat Universitas di Indonesia untuk lebih mengembangkan iklim keilmiahan di Indonesia. Melalui ajang The NEURON AWARD ini pula Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) melalui MITI Klaster Mahasiswa berinisiatif memberikan apresiasi pada organisasi penelitian dan penalaran di Indonesia yang telah menjalankan program penelitian dan penalaran di organisasinya dengan baik (MITI, 2014).
Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta (KPM
UNJ) yang masuk sebagai
FINALIS 11 besar, mampu meraih juara pada gelaran Neuron Award yang
diselenggarakan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), sebelumnya pada hari jum’at (7/3)
dilakukan presentasi mengenai keorganisasian dan kontribusi penelitian apa saja
yang sudah di lakukan selama 5 tahun kebelakang dan presentasi dilakukan di
Asrama Haji Yogyakarta, kemudian pada hari Sabtu (8/3) di Grha Sabha
Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilakukan pengumuman juara dan KPM UNJ
mampu menyabet “Best Performance” dari
lima nominasi tingkat nasional penghargaan dalam kompetisi, diantaranya; Best Of The Best, Best Performance, Best Contribution,
Reserch And Publication, dan Most Favorite .
Prestasi ini diraih atas penilaian terhadap aspek pengelolaan lembaga, sistem
kaderisasi, riset dan publikasi serta kontribusi dari organisasi terhadap
kampus serta masyarakat, salah satu apresiasi dari panelis yang berbeda dari
finalis lainnya adalah KPM UNJ mempunyai sekolah binaan yang berbasis Karya
Ilmiah Remaja (KIR) baik di Jakarta, Bekasi dan Cibubur. Selain itu KPM UNJ
juga menjadi motivator mahasiswa bersama BEM UNJ dan Bidik Misi UNJ bekerjasama
dengan Pembantu Rektor III selaku bidang kemahasiswaan untuk membudayakan
penulisan karya ilmiah serta menorehkan prestasi dibidang karya ilmiah dalam
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang rutin tiap tahun di adakan oleh DIKTI.
“PKM UNJ dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan”.
Bimbingan
Prestasi yang telah didapat tidak lepas dari peran serta bidang
kemahasiswaan, Humas UNJ yang telah membantu dalam publikasi KPM UNJ di media
sosial bertanggal 8 Januari – 7 Maret untuk kategori voting kelembagaan
tervavorit, Anggota KPM UNJ serta dosen pembimbing KPM UNJ Dr. Khaerudin, M. Pd.
Dosen di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang
selalu memberikan bimbingan sehingga KPM UNJ mampu menyabet “Best Performance” dari lima
nominasi tingkat nasional penghargaan dalam kompetisi tersebut. KPM UNJ berhasil mengalahkan
10 finalis, yaitu
Forces (IPB), LKIM Pena (Unimus), Leppim (UPI), LPM (UNM), PPIPM (UNP), RnB
(Undip), SIM (UNS), FDI (UMM), UKM P (UNNES) dan EXIST (Universitas Jambi).
Piala penghargaan diberikan Dr Warsito Purwo Taruno ilmuwan bidang tomografi yang juga Ketua Umum MITI Pusat. Hadir dalam acara itu, Menkominfo Tifatul Sembiring, Wakil Rektor UGM, dan Wakil Bupati Sleman. Selain itu, hadir pula pembicara International Conference Prof Dr Subagus Wahyuono MSc Apt (Dekan Farmasi UGM, Indonesia), Dr Tofael Ahamed (ahli bidang agrobiology Universitas Tsukuba, Jepang), Franz Gelbke (staf ahli Jerman Bidang Pengembangan Bisnis dan Transfer Teknologi, Jerman), dan Dr Warsito Purwo Taruno (penemu ECCT dan ECVT). “Pencapaian ini adalah hasil dari niat yang tulus, mau belajar dan kerja keras segenap pengurus dan anggota KPM UNJ.
Rangkaian acara GIPI di hari
pertama, Sabtu 8 Maret 2014 juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan
Informatika, Ir. H. Tifatul Sembiring. Dalam presidential lecture yang disampaikannya, Menteri banyak
berbicara mengenai pemuda dan pendidikan, disamping memberikan materi bertajuk
‘Platform ICT untuk Kemandirian Pangan, Energi dan Kesehatan’. Di akhir sesi,
para mahasiswa dan segenap peserta dengan antusias menyampaikan pertanyaan dan
pendapatnya kepada Bapak Menteri. Kesempatan untuk berdialog langsung dengan
pejabat negara kian lengkap karena para penanya terbaik mendapatkan
doorprize berupa handphone canggih.
International Conference merupakan mata acara utama dalam rangkaian acara GIPI di hari pertama. Hadir sebagai pembicara dalam konferensi tersebut ialah Prof. Dr. Subagus Wahyuono, M.Sc., Apt (Dekan Farmasi UGM); Dr. Tofael Ahamed (Ahli bidang Agrobiologi dari Universitas Tsukuba, Jepang); Franz Gelbke (Staf Ahli Jerman Bidang Pengembangan Bisnis dan Transfer Teknologi, Jerman); Dr. Warsito Purwo Taruno (Penemu ECCT dan ECVT, ilmuwan bidang tomography).
Mata acara
lainnya dalam rangkaian acara GIPI hari pertama ialah penyerahan MITI Award,
berupa Neuron Award, MITI Paper Challenges dan Hibah MITI. Selain itu, terdapat
pula presentasi beasiswa dari tim Hubungan Luar Negeri MITI, Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan (LPDP), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, The
Indonesian International Education Foundation
(IIEF), Indonesian Scholars Journals (ISJ) dan Kementerian Riset dan Teknologi
(Penelitian ASEAN). Selain itu, juga terdapat presentasi produk inovasi
teknologi pemuda serta stand-stand yang bebas dikunjungi oleh peserta.Indonesian
Intellectual Summit merupakan acara pokok dalam GIPI di hari kedua, Ahad 9
Maret 2014. Acara ini dibuka dengan penyampaian opening
speech dari Ir. Tumiran., M.Eng., Ph.D yang merupakan anggota
Dewan Energi Nasional sekaligus Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
UGM. Hadir sebagai keynote speaker, Wakil
Ketua DPR RI Dr. Muhammad Sohibul Iman.Dr. Mahfudz Al-Huda hadir mewakili MITI
dalam pertemuan tersebut. Selain itu, juga terdapat perwakilan dari Persatuan
Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Zulham Effendi;
Dr. Nuki Agya Utama dari Ikatan I-4 (Ikatan lmuwan Indonesia Internasional);
Yudi Adityawarman dari Ikatan Alumni Beasiswa Habibie serta I Made Andi dari
Diaspora Indonesia. Puncak acara dari Indonesian Intellectual Summit ialah
pembacaan Deklarasi Pemuda. Dalam pembacaan deklarasi, segenap
elemen menyatakan tekadnya untuk melakukan pembangunan berbasis IPTEK demi
mendorong perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik. Rangkaian acara GIPI ditutup dengan talkshow yang diisi oleh dua
tokoh inspiratif: dr. Gamal Albinsaid, dokter muda lulusan Universitas
Brawijaya yang menginisiasi ‘asuransi sampah’ dan Ir. Momon Sedyatmo, M.T.,
Deputi Kepala Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar